Refleksi Sumpah Pemuda 2025: Mengokohkan Semangat Persatuan Dan Pengabdian Pemuda

Oleh : Sabib Nurullah, M.AP - Sekretaris DPD PKS Sumenep

sumenep.pks.id - Setiap generasi memiliki panggilannya masing-masing. Generasi 1928 menyerukan persatuan, generasi 1945 memperjuangkan kemerdekaan, dan kini generasi muda Indonesia menghadapi tantangan baru: menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah perubahan zaman yang cepat dan kompleks. Dalam arus globalisasi yang membawa kemudahan sekaligus kebingungan, pemuda Indonesia dituntut untuk kembali memaknai semangat Sumpah Pemuda, bukan sekadar sebagai peringatan sejarah, tetapi sebagai pedoman gerak dalam membangun bangsa.

Di Kabupaten Sumenep, semangat kepemudaan terus tumbuh melalui berbagai bidang kehidupan. Dari desa hingga kota, dari ruang sosial hingga politik, pemuda-pemudi Sumenep menunjukkan kiprah nyata dalam pengabdian masyarakat. Mereka hadir sebagai guru yang mendidik dengan keikhlasan, relawan yang menolong tanpa pamrih, pengusaha muda yang menciptakan lapangan kerja, dan aktivis yang memperjuangkan nilai-nilai keadilan serta kesejahteraan. Sebagai bagian dari generasi muda yang aktif dalam dunia politik, kami di Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sumenep memandang politik sebagai salah satu ruang penting untuk berkhidmat dan amanah moral untuk menebar kemaslahatan. Dalam setiap kegiatan kepartaian, kami berupaya mengokohkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan persaudaraan serta nilai-nilai yang sejatinya lahir dari semangat Sumpah Pemuda itu sendiri.

Sumpah Pemuda: Warisan Semangat yang Tak Lekang oleh Waktu

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi salah satu tonggak terpenting dalam perjalanan bangsa. Ketika itu, para pemuda dari berbagai daerah, suku, dan latar belakang berkumpul dengan satu semangat: menyatukan Indonesia.Mereka tidak sekadar menandatangani naskah ikrar, tetapi menanamkan nilai yang menggerakkan bangsa: bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Kini, hampir satu abad kemudian, semangat itu kembali diuji. Disrupsi teknologi, ketimpangan sosial, menjadi tantangan baru. Namun, seperti para pemuda 1928, generasi muda masa kini juga memiliki tanggung jawab sejarah: menjaga api persatuan agar tetap menyala.

Tema Sumpah Pemuda 2025: Gerak Bersama untuk Indonesia Bersatu

Tahun 2025 ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mengusung tema nasional: “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.” Tema ini menegaskan bahwa peran pemuda tidak boleh berhenti pada semangat semata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Bergerak berarti berani melangkah, berinisiatif, dan tidak menunggu keadaan berubah dengan sendirinya. Indonesia Bersatu adalah cita-cita luhur yang hanya bisa terwujud bila setiap elemen bangsa bersedia bekerja sama di atas nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Di era modern ini, semangat bergerak harus diwujudkan melalui kolaborasi lintas bidang. Pemuda harus mampu bersinergi antara dunia pendidikan, ekonomi, teknologi, budaya, dan politik. Dalam konteks politik, pergerakan pemuda tidak lagi sekadar menjadi penonton, melainkan ikut memperjuangkan keadilan sosial, serta menjadi teladan etika dan integritas publik.

Peran Pemuda : Dari Idealisme Menuju Aksi Nyata

Sebagai pengurus muda di DPD PKS Kabupaten Sumenep, kami memandang bahwa keterlibatan pemuda dalam politik adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial. Politik sebagai ruang perjuangan nilai dan pengabdian untuk masyarakat. PKS, sebagai partai dakwah dan pelayanan, selalu membuka ruang bagi pemuda untuk berkontribusi membangun karakter kepemimpinan yang berakhlak, berwawasan kebangsaan. Melalui peran di dunia politik, kami berupaya menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai landasan moral dalam bekerja. Bahwa persatuan tidak hanya diwujudkan melalui kata-kata, tetapi komunikasi yang terbuka, dan kerja yang tulus.

Pemuda Sumenep: Menjadi Teladan dalam Persatuan dan Pelayanan

Sumenep memiliki kekayaan budaya dan religiusitas yang menjadi kekuatan sosial luar biasa. Generasi muda di daerah ini tumbuh dalam tradisi gotong royong, rasa hormat, dan kepedulian terhadap sesama. Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi kuat untuk melahirkan pemuda-pemudi yang tangguh dan berintegritas. Dalam konteks pembangunan daerah, peran pemuda Sumenep sangat penting, baik dalam menjaga moralitas publik, menggerakkan ekonomi lokal, maupun menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Pemuda yang berpikir kritis, bertindak bijak, dan berjiwa sosial akan menjadi energi besar bagi kemajuan daerah dan bangsa.

Menyalakan Kembali Api Persatuan

Sumpah Pemuda bukan sekadar dokumen sejarah, tetapi kompas moral bangsa. Di tengah arus disrupsi informasi dan pergeseran nilai, pemuda masa kini harus mampu menjadi perekat sosial, pelopor perubahan, sekaligus penjaga moralitas publik. Sebagaimana para pemuda 1928 menulis sejarah dengan semangat persatuan, maka tugas kita hari ini adalah melanjutkan pena sejarah itu dengan tinta pengabdian. Generasi muda Sumenep harus terus bergerak membangun kesadaran politik yang bersih, menghadirkan gagasan-gagasan segar untuk kemajuan bangsa, dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang hakiki. Sebab Indonesia tidak hanya membutuhkan pemuda yang cerdas, tetapi juga pemuda yang berakhlak, berintegritas, dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan. Sumpah Pemuda adalah warisan, tetapi juga amanah. Amanah untuk menjaga persatuan, memperkuat pengabdian, dan menyalakan harapan. Selama semangat itu tetap menyala dalam dada pemuda Indonesia, terutama di bumi Sumenep yang penuh semangat dan keikhlasan, maka cita-cita Indonesia yang berdaulat, adil, dan bermartabat akan senantiasa hidup dan tumbuh bersama generasi penerus bangsa.

Daftar Referensi
  1. Kausar, M. (2023). Anak Muda, Pemilu dan Politik Indonesia. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7). 
  2. Setiawan, H. D., & Djafar, T. M. (2024). Partisipasi Politik Pemilih Muda Dalam Pelaksanaan Demokrasi di Pemilu 2024. Jurnal Sosial dan Humaniora, 8(2). 
  3. Septian, E., & Wulandari, S. (2024). Smart Political Movement: Building Political Literacy with Z Generation Participation in the 2024 Elections. Masyarakat Indonesia, BRIN. 
  4. Sari, L., Armalita, R., & Rahayuningsih, T. (2024). Political Awareness, National Identity, and Knowledge of General Elections among Generation Z in Indonesia. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 16(2). 
  5. Wijaya, I., Sitompul, F. K. T., & dkk. (2024). The Influence of Digital Competence on Generation Z's Political Participation in the City of Jayapura. Tamalanrea: Journal of Government and Development (JGD), 1(3).
Share on Google Plus