Harta antara Nikmat dan Niqmat (Bencana)



Renungan dalam acara Jalsah Ruhiyah 17 Jan 2016.

Oleh: Ust. Muhammad Mudhar

Bismillah...

1. Dalam Bahasa Arab harta disebut مال, sementara kata tersebut lebih banyak digunakan hal-hal yang tidak baik, seperti contoh: مال جداره yang artinya temboknya akan roboh. مال عن الحق menyimpang dari kebenaran dst.
Nah, harta disebut مال karena dapat membuat manusia menyimpang jika tidak berhati-hati dan tidak mengetahui hakikatnya sehingga betapa banyak manusia dengan sebab harta mereka berselisih, berperang dan memutuskan hubungan.

2. Harta adalah perhiasan hidup dunia bukan pondasi dan penegak kehidupan. Untuk itu jangan sampai tertipu dg harta. Bukankah tanpa perhiasan manusia bisa hidup dan semua tujuan hidup nya dapat tercapai?

3. Manusia tidak akan pernah kenyang dengan harta, bagaikan orang yang minum air laut, yang tak akan kunjung melegakan rasa dahaganya.

4 . Ada dua pandangan terhadap harta, ada yg melihat hartanya melalui lubang di alam nyata yg sempit sehingga pandangannya ikut sempit dan membuahkan rasa khawatir dan gelisah. Pandangan kedua yaitu memandang hartanya dari ketinggian alam yg luas sehingga pandangannyapun luas dan tidak merasa khawatir.
Jadi seseorang bisa bersikap qana'ah (menerima pemberian Allah) itu bukan karena banyak atau sedikitnya harta, tetapi lebih ditentukan darimana dan bagaimana memandangnya.

5. Harta itu halalnya akan dihisab dan ditanyakan darimana didapatkan dan untuk apa dibelanjakan, sedang yang haram akan di adzab.

6. Sebaik-baik harta jika ada pada orang yang shalih.

7. Orang kaya yang bersyukur lebih baik daripada orang faqir yg sabar.

8. Harta yang abadi bukan yang kita simpan tetapi yang kita belanjakan di jalan Allah.

9. Yang ditanyakan oleh manusia saat kerabatnya meninggal, apa yang dia tinggalkan dari harta yang akan mereka warisi, sedang Malaikat bertanya apa dan berapa banyak yang sudah dia persembahkan dari hartanya di jalan Allah???

10. Bukan bertambahnya harta yang kita minta kepada Allah, tetapi bertambahnya ilmu (baca: Iman).


=========\\
Ikhwah wa akhwat sekalian rubrik ini merupakan intisari dari kajian ilmiah yang di sampaikan oleh Al Ustadz Muhammad Mudhar (Ketua MPD PKS Sumenep)

Intisari kajian ini di share sebagai upaya menambah khazanah keIlmuan bagi kita dan diharapan ikhwah sekalian dapat menelaah, menanggapi serta
mengkritisi isi kajian tersebut.

Info Kajian : 087866142908 (Ust. Eko Wahyudi)

Share on Google Plus