Al-Qur'an bukan Kurikulum, sehingga kata Kafir di rubah jadi Non Muslim

.

Penulis: Hemi Ratmayanti.
(Mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Agama Islam).

Islam itu mendunia karena seragamnya sama, sebut saja seperti itu. Dimana-mana sama dari Sabang sampai Merauke, di dalam dan luar Negeri, dasar yang dipegang sama yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Saw. Makanya kenapa muslim itu dikatakan satu tubuh, bila satu sakit, maka yang lain merasakan sakit juga. Karena sama di seluruh dunia "Allahu Ahad" haqqul yakin, serta Syahadat yang sama pula. Islam itu sudah Allah konsep dengan sangat rapi, imbang dan adil maka tidak akan pernah ada keraguan di dalamnya. Jika kurang mengerti, maka pelajarilah Islam dengan hatimu, lisanmu, dan perbuatanmu.

Al-Qur'an bukanlah kurikulum yang bisa dirubah dan direvisi, tidak bisa di samakan dengan lainnya, "Laisa kamitslihi syai'un" tidak ada yang bisa menandingi-NYA. Ingin mengatakan kata "kafir" menjadi "non muslim" boleh saja, sah-sah saja, karena akhlak mulia muslim seperti itu, beradab dan beretika, memakai bahasa yang santun, seperti yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Begitu juga dalam Al-Qur'an "Falyakul khairan aw liyasmut". Tapi bila merubah atau melarang menyebut dan mengatakan kata kafir, bagaimana isi Al-Qur'an yang banyak menyebut non muslim dengan kata kafir?? Seperti: "Yaa ayyuhal kafiruun" di surah al-Kafirun:1 (wahai orang-orang kafir), kafir itu sebutan dalam Islam yang ada di dalam Al-Qur'an diperuntukkan bagi mereka yang inkar kepada Allah. Maka yang tidak ingkar tidak disebut kafir.

Dengan kata kafir, non muslim merasa terhina? Jika merasa terhina cubit diri, bercerminlah, dan merenunglah. 
Bila ada muslim misalnya, memprotes kalimat "domba-domba 🐑 🐑 yang tersesat" sebagaimana anggapan orang kafir kepada yang tidak satu keyakinan dengan mereka, sudah disebut domba 🐑, tersesat lagi 😁... Ummat Islam khususnya tidak pernah tersinggung dengan kalimat itu, kenapa? karena keyakinan yang berbeda. Saling menghormati dan menjaga toleransi. 

Sekarang pertanyaannya siapa yang sering tidak toleransi terhadap agama lain? Adakah di kitab lain menyatakan seperti pernyataan Al-Qur'an tentang toleransi "lakum diinukum waliyadin?" Atau kata "laa iqraha fiddin"??. Hanya ada dalam Al-Qur'an, kitabnya orang muslim yang Allah turunkan melalui Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi terakhir.

Tidak ingin di panggil kafir? Jadilah muslim, perbedaan muslim dan kafir adalah shalat. Maka "aqimishshalah". Islam itu mudah dan indah.

Samarinda, Rabu 6 Maret 2019.
Share on Google Plus