Hakikat Kemerdekaan, Tadabbur Qur'an Surat Al-Insyirah



Bismillah...

A. Merdeka itu lapang dada (QS. Al-Insyirah: 1)

  • Dada adalah tempat ilmu, hidayah dan Al-Qur'an yang kesemuanya adalah cahaya Allah yang akan menyinari hati
  • Bukti lapang dada adalah tidak segan memohon maaf dan memaafkan, cinta dan empati serta tidak mudah kecewa apalagi mutung(ngambek)
  • Sempitnya dada penyabnya adalah dosa yang menggelapkan hati dan sumber dosa itu adalah nafsu dan syaiton yang keduanya kerap mengajak kepada kejelekan
  • Bisa jadi orang di penjara lebih merdeka dikarenakan berhasil mempertahankan kebenaran dibandingkan seorang yang bebas namun ia rela menggadaikan dirinya demi jabatan karena takut tidak makan dan atau miskin
  • Dada mukmin bagai bintang yang berkilauan (kaukabun durriyun) yang berada di tempat yang tinngi walau tubuhnya harus di bumi melakukan amal shalih (ashluha tsaabitun). Dengan demikian dia memiliki keinginan yang tinggi bagai burung yang daya terbangnya tiggi membuatnya bebas dari hambatan (wafar'uhaa fis samaa')

B. Merdeka itu menjauhi dosa dan takut akan dosa (QS. Al-Insyirah: 2-3)

  • Pendosa itu belum merdeka lebih lebih seorang yang bangga dengan perbuatan dosa karena berarti dia terpenjara oleh nafsu dan syaiton.
  • Dosa itu akan memberatkan punggung karena pelakunya akan memikul sejak dalam kubur dan terutama di akhirat sedang kebaikan itu akan meringankan beban di dunia dan memberatkan timbangan di akhirat sehingga pelakunya beruntung (fii 'iisyatin raadhiyah)

C. Merdeka itu terhormat dan bermartabat karena dimulyakan Allah (QS. Al-Insyirah: 4)

  • Terhormat karena Allah meninggikan derajatnya disebabkan sikap rendah hati. Dan disebabkan karena dia menjunjung tinggi Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka Allah pun meninggikannya

D. Merdeka itu perjuangan yang tidak mengenal lelah, berjuang dalam keadaan sulit dan mudah sampai Allah memberikan kemudahan di dunia dan akhirat (QS. Al-Insyirah: 5-6)

  • Setiap kesulitan diliputi dengan dua kemudahan sebelum dan sesudah. Bukankah seorang yang sedang sakit sebelumya dia sehat (kemudahan) dan sesudah dia sakit dia akan sembuh (kemudahan).

E. Merdeka itu tidak mengenal kata henti. Terus bekerja seraya berharap balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala (QS. Al-Insyirah: 7-8)

  • Isilah kemerdekaan dengan kerja nyata dan jangan merasa puas dengan prestasi yang telah diraih karena perjuangan ini belum berakhir. Berjuanglah sampai engkau mendapat panggilan Rab-mu (irjii' ilaa Rabbiki raadhiyatan mardhiyah, fadkhulii fii ibadii wadkhulii jannati) kembalilah engkau pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai, masuklah dalam kelompok hamba-hambaku dan masuklah dalam syurgaku.
  • Yang terakhir merdeka itu apabila kita bebas dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga.

MERDEKA!!! AMIIN !!!


Intisari Taujih Dalam Acara Mabit
Sumenep, 16 Agustus 2016
Oleh: Ust. Muhammad Mudhar
Share on Google Plus