
Intisari Kajian Hadits Bukhari
Tgl 20 Jan 2016
(Kitab Ash-Shalat)
Oleh: Ust. Muhammad Mudhar
Bismillah...
1. Kehidupan Nabi SAW, penuh dengan pengalaman yang berharga, dan pengalaman yang paling berharga dan paling indah adalah pengalaman spiritual, saat Beliau menghadap Allah SWT, pada malam Isra' Mi'raj untuk menerima kewajiban shalat.
2. Dalam perjalanan Isra' Mi'raj Nabi SAW, ditemani dan diantar oleh Malaikat Jibril, dimana sebelumnya dada Beliau dibedah dan diisi dengan iman dan hikmah yang dituang dari bejana yang dibawa Malaikat, ini adalah isyarat agar sebelum shalat tidak hanya membersihkan badan dan tempat serta pakaian dari kotoran, melainkan dada/hatipun dibersihkan, dan diisi dengan Ma'rifah kepada Allah SWT.
3. Dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW, berjumpa beberapa Nabi diantaranya Nabi Adam AS, Idris AS Musa AS, Ibrahim AS dan Isa AS. Beliau disambut oleh setiap Nabi yang dilewatinya.
4. Ketika sampai di langit pertama, Malaikat Jibril meminta kepada penjaga langit untuk di bukakan pintunya.
Penjaganya bertanya siapakah gerangan? Jibril.
Adakah bersamamu seseorang ? Bersamaku Muhammad, kata Jibril.
Demikian pula saat sampai di langit kedua, ketiga dan seterusnya.
Hal ini mengisyaratkan;
a. Bahwa tempat yang mulia itu pintunya selalu dalam kondisi tertutup dan terjaga dan setiap pengunjungnya dimuliakan dan disambut.
b. Merupakan sikap rendah hati saat pengunjung di tanya akan siapa dirinya dia menyebutkan nama dan tidak mengutarakan dengan kata "saya".
Demikianlah orang yang akan shalat hendaknya menghilangkan sikap ke-aku-an dan keangkuhan dirinya.
c. Adanya kesamaan pertanyaan antara satu penjaga langit dengan penjaga langit yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Malaikat benar-benar melaksanakan tugas sebagaimana yang diperintahkan tanpa mengurangi sedikit pun.
5. Dalam perjalanan ini Rasulullah SAW, Bermunajat langsung kepada Allah Rabbal 'Alamin.
Demikian pula shalat adalah Sarana munajat hamba dengan Allah SWT, bahkan shalat adalah Mi'rajnya orang mukmin.
6. Setelah Rasulullah SAW menerima kewajiban shalat, Beliau ditanya oleh Nabi Musa AS, apa yg diwajibkan Allah SWT, atas ummatmu?
Rasulullah menjawab 50 shalat.
Kemudian Nabi Musa AS berkata, kembalilah engkau pada Tuhan-mu karena ummatmu tidak akan sanggup, maka Rasulullah kembali menghadap Allah SWT, dan mendapat pengurangan separuh, sesudah itu berulangkali Rasulullah meminta pengurangan atas saran Nabi Musa AS sampai akhirnya di tetapkan 5 waktu shalat.
Kemudian Rasulullah malu untuk meminta pengurangan lagi sekalipun Nabi Musa tetap mengharap agar Nabi kembali.
Hal ini mengisyaratkan bahwa;
a. Allah SWT, ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada kita, dengan menurunkan beban dari 50 menjadi 5.
Hal ini tentu berbeda dalam psikologis manusia daripada langsung ditetapkan 5 waktu.
b. Nabi SAW, mendapatkan kesempatan yg berulang-ulang untuk menghadap Allah SWT dan bermunajat kepada-Nya yang sarat dengan kenikmatan.
7. Dalam perjalanan ini Rasulullah SAW mendapat kehormatan untuk sampai kepada suatu tingkat yang semua suara terdengar sampai goresan penapun dapat terdengar.
Dan sampai juga ke Shidratul Muntaha yg diliputi dengan warna-warni yang tidak sanggup untuk diketahui oleh Nabi SAW, dan sampai juga ke dalam Syurga yang sangat wah dan indah.
Subhanallah, itu pula yang kelak akan dinikmati oleh hamba Allah yang menegakkan shalat.
=========\\
Ikhwah wa akhwat sekalian rubrik ini merupakan intisari dari kajian ilmiah yang di sampaikan oleh Al Ustadz Muhammad Mudhar (Ketua MPD PKS Sumenep)
Intisari kajian ini di share sebagai upaya menambah khazanah keIlmuan bagi kita dan diharapan ikhwah sekalian dapat menelaah, menanggapi serta
mengkritisi isi kajian tersebut.
Info Kajian : 087866142908 (Ust. Eko Wahyudi)